Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memutuskan untuk mengubah prasasti Alun-alun Kota Bogor yang sempat viral di media sosial (medsos) baru-baru ini. Perubahan prasasti tersebut dilakukan karena terdapat kesalahan penulisan pada lafaz Basmalah.
Kesalahan penulisan itu pertama kali diketahui oleh Ketua Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Jawa Barat, Hasbulloh Ghazaly, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bogor. Ia menyampaikan temuan tersebut melalui media sosial hingga menjadi perbincangan warganet.
“Selamat ulang tahun, Pak Wali @bimaaryasugiarto. Mohon izin, Pak Wali Kota Kang @bimaaryasugiarto dan Pak Gubernur Ridwan Kamil, dalam tulisan Basmalah yang ada di prasasti tersebut menggunakan kaidah khat apa, yah? Karena biasanya dalam khat kufi ada konsistensi. Apabila lafaz Allah-nya alif-nya dipisah, maka menurut hemat saya, pada kata *Arrahman* dan *Arrahiim* juga huruf alif-nya dimunculkan. Hatur nuhun, semoga Pak Gubernur Ridwan Kamil dan Pak Wali Kota @bimaaryasugiarto sehat selalu,” tulis Hasbulloh dalam unggahannya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Juniarti Estiningsih, mengaku sudah mendengar informasi tersebut. Menurutnya, prasasti itu kini sudah diperbaiki dan sedang dalam proses penggantian.
“Sabtu siang saya dapat informasi dari dewan bahwa prasasti itu salah. Tapi kalau pun benar pada waktu itu, tetap harus dicopot karena tanda tangannya menggunakan tinta. Kalau dibiarkan terlalu lama, bisa hilang, makanya harus diganti,” kata Esti kepada wartawan, Selasa (21/12).
“Nah, kebetulan memang ada kesalahan, jadi semuanya harus dilepas dan diganti,” sambungnya.
Saat disinggung mengenai kesalahan makna tulisan, Esti melimpahkannya kepada pihak vendor proyek pembangunan Alun-alun Kota Bogor.
“Itu kesalahan dari vendor atau pembuatnya. Nanti mereka yang akan mengganti. Intinya sudah diperbaiki dan sedang dalam proses perbaikan,” ujarnya.
Sementara itu, Hasbulloh mengapresiasi langkah Pemkot Bogor yang mau menerima masukan dari masyarakat dan memperbaiki tulisan pada prasasti tersebut. Menurutnya, prasasti itu memiliki makna mendalam bagi warga Kota Bogor.
“Kita sebagai masyarakat hanya bisa mengingatkan pemerintah agar setiap pekerjaan yang menggunakan uang rakyat dikerjakan dengan hati-hati dan berkualitas, supaya hasilnya awet dan terjaga,” ujarnya.
“Makna prasasti Alun-alun Kota Bogor bisa dimaknai sebagai simbol menyatunya elemen penting Kota Bogor, baik secara historis maupun modernitas,” sambungnya.
Hasbulloh juga menjelaskan bahwa alun-alun tersebut menghubungkan simbol kesejarahan, seperti Stasiun Bogor yang dibangun pada masa kolonial, simbol religiusitas yaitu Masjid Agung Kota Bogor, serta simbol keamanan karena di seberangnya terdapat Kantor Polresta Bogor Kota.
“Ditambah prasasti tersebut ditandatangani oleh Gubernur dan Wali Kota Bogor sebagai bukti bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki andil besar dalam menganggarkan pembangunan Alun-alun untuk masyarakat Kota Bogor,” pungkasnya.
sumber : Viral di Medsos, Pemkot Ubah Prasasti Alun-alun Kota Bogor – Metropolitan