Bogor, FKUB – Walikota Bogor Bima Arya menyampaikan upaya pemajuan toleransi dan kerukunan beragama di Kota Bogor dalam kunjungan kerjanya kepada Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi di ruang kerja Menag pada Jumat (6/3/2020) ), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Bima diterima oleh Menteri Agama yang didampingi Staf Khusus Menteri Agama, Ubaidillah Amin, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, Dr. H. Nifasri, dan sejumlah pejabat lainnya.
Walikota Bogor memaparkan pencapaian Kota Bogor dalam upayanya mendorong kerukunan dan toleransi serta kebebasan beragama di Kota Bogor. Bima menuturkan, banyak program dan kebijakan yang sudah diambil oleh pemerintah kota Bogor dalam menjaga kerukunan dan menguatkan toleransi dan kebebasan bersama, salah satunya adalah memasukkan nomenklatur toleransi dan kerukunan bersama dalam RPJMD 2019-2020 Kota Bogor.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu setengah jam itu, Walikota Bogor membuka kesempatan dan peran aktif Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia untuk mendukung program pemerintah Kota Bogor.
Menag Fachrul Razi mengapresiasi dan menyambut baik paparan Walikota Bogor. Ia menilai upaya yang dilakukan Kota Bogor cukup baik dan akan merespon upaya-upaya itu dengan cepat melalui seluruh perangkat Kemenag RI yang berkenaan dengan kerukunan dan toleransi.
Pertemuan ini dinilai sangat penting dan strategis demi memaksimalkan upaya Kota Bogor membangun pemajuan toleransi dan kehidupan beragama dari berbagai aspek. Karenanya, Walikota Bogor, Dr. H. Bima Arya juga didampingi rombongan yaitu Plt. Kepala Badan Kesbangpol Kota Bogor, Dadang Sugiarta, Wakil Ketua FKUB Kota Bogor, Romo Rd. Michael Endro, SH, MH dan Sekretaris FKUB Kota Bogor, H. Hasbulloh, SE., MA. Ek.
Ketika mendampingi Walikota Bogor, Hasbulloh dalam kesempatan pertemuannya dengan Menag turut menyampaikan kinerja FKUB Kota Bogor dalam 3 tahun terakhir.
Hasbulloh menyebutkan selain turut mendorong dan mendukung RPJMD RPJMD 2019-2020 Kota Bogor, FKUB Kota Bogor selalu berada di garda depan mendampingi pemerintah Kota Bogor dalam melakukan sosialisasi PBM 2 Menteri Nomor 9 dan 8 Tahun 2006, ke seluruh pemangku kepentingan masyarakat Kota Bogor.
Sesuai tupoksi, FKUB juga sudah menyokong kebijakan pemerintah terkait rekomendasi pendirian rumah ibadah, hal ini tergambar dari peningkatan rumah ibadah yang memiliki IMB di Kota Bogor. “Pada 2017, FKUB sudah menyelesaikan 14 rekomendasi pendirian rumah ibadah, berikutnya pada 2018 menyelesaikan 7 rekomendasi dan pada 2019 menyelesaikan 9 rekomendasi rumah ibadah,” ujar Hasbulloh dalam kesempatan terpisah.
Ia juga memaparkan selama 3 tahun terakhir ini, FKUB Kota Bogor konsisten mendorong pemerintah di tingkat kecamatan di Kota Bogor untuk melakukan koordinasi dan komunikasi dengan tokoh-tokoh agama di tingkat kecamatan karena hal tersebut tercantum dalam PP Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kecamatan. Karena itu pula, FKUB Kota Bogor menginisiasi adanya kampung atau kelurahan model kerukunan.
Hasbulloh juga menjelaskan bahwa sepanjang 2019 ini tidak ada peristiwa di Kota Bogor yang berkaitan dengan intoleransi. “Upaya-upaya itu berbuah manis saat Kota Bogor yang semula berada di peringkat paling intoleran, kini justru berbalik menjadi 10 kota paling toleran,” jelas Hasbulloh di Sekretariat FKUB Kota Bogor, Minggu (8/3/2020)
Sekretaris FKUB ini melihat pertemuan Walikota Bogor bersama Menteri Agama yang turut didampinginya ini, menjadi pertemuan yang sangat penting dalam mendorong upaya Kota Bogor yang terus konsisten mengusung toleransi dan kerukunan beragama. “Ini sejalan dengan upaya Menag Fachrul Razi yang saat ini terus berkampanye soal moderasi beragama,” tambahnya.
Menteri Agama, Fachrul Razi memang kini tengah bergiat mengampanyekan moderasi bergama. Termasuk saat berkunjung ke kampus Universitas Hasanuddin, Selasa (3/3/2020). “Cara kita beradaptasi dan beragama itu yang perlu kita moderatkan. Kami selalu ingin mengajak semua pihak untuk meningkatkan toleransi dalam setiap kehidupan. Sebab, ini merupakan bagian dari kekuatan kita,” tambah Fachrul Razi. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Agama mengajak peserta yang hadir untuk menunjukkan bahwa Islam menekankan perdamaian dan toleransi. Ini kunci kerukunan dan pemersatu di antara banyaknya perbedaan yang ada di Indonesia. #Malik Baihaqi