Bogor – Media sosial dan kegiatan-kegiatan berbasis remaja atau kepemudaan sudah seharusnya ikut berfokus pada toleransi dan kerukunan beragama. Jaringan antar remaja lintas agama diyakini lebih efektif dan cepat dalam membentuk kerukunan umat beragama di masyarakat. Demikian diungkapkan Hasbulloh, Sekretaris FKUB Kota Bogor selepas mengisi acara Kegiatan Penguatan Kelembagaan Forum Kerukunan Umum Beragama di aula Hotel Permata, Kamis (12/03/2020) sebagai narasumber.
“Yang menjadi pegangan dan sumber informasi remaja dan kaum milenial saat ini adalah media baru, internet dan media jejaring sosial. Siapa yang mampu memanfaatkan sosial media secara maksimal, dia yang memenangkan pengaruh,” beber Hasbulloh di lain kesempatan.
Hasbulloh mengingatkan, telah banyak bukti yang menunjukkan berkembangnya konflik horizontal yang disebabkan oleh hoaxs. Oleh karenanya, kaum milenial perlu ambil bagian untuk melawan hoaxs dan menggunakan media sosial sebagai sarana untuk menyebarluaskan pesan damai.
“Kita menyadari dan merasakan bahwa kota Bogor rukun dan toleran. Namun begitu, tetap harus dikuatkan upaya untuk melakukan counter isu intoleransi yang ada di Kota Bogor. Saya menghimbau agar kaum muda lebih masif memproduksi konten-konten positif terkait kerukunan antar umat beragama,” tegas Hasbulloh.
Baca juga:
Usung Toleransi, FKUB Apresiasi Kongkow Milenials
Dengan begitu, organisasi kepemudaan, komunitas dan organisasi masyarakat dan semua kelompok kepemudaan didorong untuk mempromosikan nilai-nilai kerukunan dan toleransi melalui konten positif, hastag, campaign dan jika perlu event bersama yang menguatkan akar toleransi dan kerukunan beragama dalam beragam media. “Inovasi dan gagasan pemuda yang selalu kreatif, harusnya mulai masuk dalam ruang campaign kerukunan beragama demi penguatan bangsa,” tambah Hasbulloh.
Kegiatan bertema “Peranan Remaja dalam Toleransi Antar Umat Beragama” itu diusung oleh Kesbangpol Kota Bogor dan dihadiri oleh Drs. Sapta, M.Si Selaku Sekban Kesbangpol Prov.Jabar yang juga merupakan salah satu narasumber. Acara dibuka langsung oleh Drs.Dadang Sugiarta, M.Si, selaku Plt.Kepala Badan Kesbangpol Kota Bogor.
Sementara Drs. Sapta, M.Si menegaskan peranan Kesbangpol dalam kerukunan umat beragama dan menyambut kegiatan tersebut. ”Kerukunan antar umat beragama adalah harga mati. Dalam hal ini adalah kerukunan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga semua pihak memahami bahwa toleransi yang dimaksud tidak mencampuri ibadah masing-masing agama, karena semua umat memang harus saling menghormati semua agama,” ungkap Sapta.
Senada dengan sikap FKUB, Sapta juga mengingatkan bahwa kerukunan ini adalah modal ketahanan bangsa kita, baik kerukunan umat beragama, kerukunan antar suku, dan juga kerukunan regional. “Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, masyarakatnya yang majemuk dan heterogen. Oleh karena itu perlu ditanamkan kepada masyarakat dari berbagai suku dan agama bahwa pentingnya persatuan dan kesatuan untuk menjaga bangsa ini tetap eksis di dunia,” tutupnya.
Selain Hasbullloh dan Sapta, pandangan juga disampaikan oleh Ketua KNPI, Bagus Maulana yang memaparlan peranan KNPI dalam kerukunan antar umat beragama serta Kompol Marshudi selaku kasat Intelkam Polresta Bogor yang menuturkan mekanisme penyampaian pendapat di muka umum dalam konteks toleransi dan hak azasi. #Malik Baihaqi