FKUB Apresiasi Kota Bogor Konsisten mendapat penghargaan di Indeks Kota Toleran

Kota Bogor berhasil keluar dari zona Merah Indeks Kota Toleran yang dirilis oleh Setara Institut.

Dua tahun berturut-turut, Kota Bogor mendapatkan penghargaan dalam Indeks Kota Toleran yang diberikan oleh Setara Institute.

Hasbulloh mengapreasi keberhasilan Kota Bogor atas raihan mendapatkan penghargaan Indeks Kota Toleran tersebut, karena Kota Bogor pada tahun 2015 pernah menjadi Kota dengan Indeks terendah yaitu peringkat terakhir pada Indeks Kota Toleran.

Direktur Riset Setara Institute Halili menjelaskan, ada delapan indikator yang diperhitungkan dalam penilaian indeks kota toleran tahun 2024 ini.
Indikator-indikator ini antara lain, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), kebijakan pemerintah kota, peristiwa intoleransi, dinamika masyarakat sipil, pernyataan publik pemerintah kota. Lalu, tindakan nyata pemerintah kota, heterogenitas agama, dan inklusi sosial keagamaan.

Halili mengatakan, indeks kota toleran ini diteliti berdasarkan sejumlah data yang diperoleh dari dokumen resmi pemerintah, yaitu data Badan Pusat Statistik (BPS), data Komnas Perempuan, data SETARA Institute, dan referensi media terpilih.
Pengumpulan data juga dilakukan melalui kuesioner self- assessment kepada seluruh pemerintah kota.

Sementara itu, jumlah kota yang menjadi objek kajian ada 94 kota dari total 98 kota di seluruh Indonesia. Empat kota yang tidak disebutkan merupakan kota administrasi di DKI Jakarta yang digabungkan penilaiannya menjadi satu, yaitu kota DKI Jakarta.

Keberhasilan Kota Bogor yang masuk ke zona Hijau tersebut tidak terlepas dari kolaborasi antara Pemerintah, Masyarakat dan juga organisasi masyarakat sipil dalam mempromosikan toleransi di Kota Bogor.