FKUB Dorong Kampung Model Kerukunan

Menegaskan kota yang memiliki toleransi kuat, Hasbulloh, Sekretaris FKUB Kota Bogor menggagas Kampung Model Kerukunan. Lelaki yang dikenal sebagai pejuang kerukunan agama itu, menyebutnya sebagai upaya inovatif dari FKUB Kota Bogor.

Konsistensi perjuangan kerukunan umat beragama terus dihembuskan demi memperkuat status Kota Bogor sebagai kota yang penuh toleransi. Dalam acara silaturahmi dan dialog Kerukunan Umat Beragama tingkat kecamatan Bogor Tengah, Sekretaris FKUB Kota Bogor memgambil peran melakukan sosialisasi PBM 2 Menteri, yaitu Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan 8 Tahun 2006.

Selain melakukan sosialisasi peraturan tentang kerukunan Umat Beragama, Sekretaris FKUB Kota Bogor juga menyampaikan pemajuan yang terjadi di Kota Bogor dalam 3 Tahun terakhir dalam kebebasan beragama di Kota Bogor. “Pemerintah Kota Bogor telah memasukkan kerukunan dan toleransi sebagai indikator keberhasilan utama dalam dokumen Rencana Pemerintah Jangka Menengah Daerah (RPJMD), 2019-2024,” papar Hasbulloh.

Ia juga mengutarakan, dalam pendirian rumah ibadah, FKUB Kota Bogor juga telah mengalami progres diantaranya pada 2017 telah menyelesaikan 14 rekomendasi pendirian rumah ibadah, berikutnya pada 2018 telah menyelesaikan 7 rekomendasi rumah ibadah dan pada 2019 rekomendasi pendirian rumah ibadah sudah diselesaiakan hingga 9  rumah ibadah.

Hasbulloh menuturkan, FKUB juga mendorong agar masalah kerukunan menjadi tugas bersama sampai tingkat Kecamatan dan Kelurahan. “Dalam Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2018 tentang Kecamatan, pada Pasal 10 point C disebutkan bahwa pemerintah kecamatan harus melakukan dialog dan harmonisasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat,” ungkapnya.

Hal menarik diusulkan oleh Hasbulloh yaitu khusus untuk wilayah Kecamatan Bogor Tengah, yaitu agar diinisiasi kampung/kelurahan model kerukunan. “Banyak potensi di Kecamatan Bogor Tengah untuk menjadi model hidup rukun beragama dan bertetangga diantaranya di Kelurahan Gudang, Kelurahan Babakan Pasar, Kelurahan Pabaton, Kelurahan Kebon Kalapa dan Kelurahan Babakan,” paparnya.

Ia melanjutkan, di sejumlah Kelurahan tersebut, dengan masyarakat heterogen yang multi etnis dan terdiri dari berbagai pemeluk agama, sangat strategis jika wilayah itu menjadi kampung/kelurahan model kerukunan. “Selain itu, di wilayah tersebut banyak berdiri rumah ibadah dari berbagai agama, sehingga tepat dan perlu dibuatkan Kelurahan Model Kerukunan,” tegas Hasbulloh.##