FKUB Siap Hadapi New Normal

Silaturahmi daring FKUB dengan Walikota Bogor. Foto: Humas Kota Bogor

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bogor bersama Imparsial dan Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina menggelar silaturahmi dan halal bihalal bersama tokoh agama di Kota Bogor, tak terkecuali dengan Wali Kota Bogor Bima Arya yang dilakukan secara daring, Kamis (4/6/2020).

Pada kesempatan itu, Wali Kota Bogor Bima Arya menyampaikan beberapa pesan kepada FKUB, terutama terkait perkembangan penanggulangan Covid-19.

“Malam ini jam 24.00 WIB akan berakhir masa PSBB ke-4 di Kota Bogor. Ada perbedaan di PSBB ke-4 ini, yakni Pemerintah Kota Bogor mengizinkan beberapa sektor kembali beraktivitas. Sebut saja Pasar, Toko, Rumah Makan dan tempat ibadah dengan syarat memberlakukan protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya.

Ia menuturkan, berdasarkan data statistik terakhir Covid-19 di Kota Bogor melandai. Bahkan tujuh hari setelah lebaran Kota Bogor Nol kasus. Menurut pakar epidemiologi sistem di Kota Bogor berjalan baik dan ini menjadi modal sosial Kota Bogor yang luar biasa mengingat Kota Bogor berada dekat dengan Jakarta dan Kabupaten Bogor.

“Tingkat kepatuhan warga Bogor itu paling tinggi. Pemakaian masker diatas 80 persen, disiplin dan solidaritasnya tinggi terbukti dalam waktu singkat aliran donasi cukup besar, yakni bantuan 538 keluarga asuh,” jelasnya.

Menurutnya, saat ini para tokoh agama bisa melakukan stimulan solidaritas yang lebih kencang sehingga tercipta suasana harmonis. Ia bermimpi rumah ibadah dapat diaktivasi bukan hanya untuk kegiatan ibadah saja, tapi dalam melakukan semua aktivitas yang menginspirasi dan menguatkan kebersamaan.

“Kalau bicara New Normal langkah paling darurat itu mematangkan protokol Kesehatan. Saya harap FKUB membuat branchmarking di Masjid, Gereja, Wihara, Pura. Karena Covid-19 bukan hanya tanggung jawab masing-masing agama tapi semuanya,” katanya.

Bima melanjutkan, pihaknya sangat berharap FKUB dan tokoh agama dapat mengisi ruang kosong dalam konteks spiritual. Pasalnya, selama PSBB sebagian warga ada yang tetap mendengar pengajian atau siraman rohani secara daring tapi sebagian lagi ada yang tidak mengisi spiritualnya.

“Kita tidak bisa menunggu kapan kita siap, kalau menunggu sampai landai, Kota Bogor sudah landai, kalau menunggu vaksin, itu pun masih belum tahu. Jadi sekarang selain menyiapkan protokol kesehatan masing-masing juga mengisi ruang spiritual masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris FKUB Kota Bogor, Hasbulloh mengatakan, halal bihalal yang dilakukan secara daring ini diharapkan menjadi momentum New Normal. Pihaknya selalu menjalin komunikasi dengan semua ormas keagamaan, tokoh lintas agama dan aparatur pemerintah.

“Kami punya landasan utama, pertama landasan toleransi, landasan kebersamaan dan landasan kerukunan. Landasan ini yang dijadikan dasar FKUB untuk terus berkomunikasi dengan tokoh agama di Kota Bogor. Kami juga yakin dengan pelibatan tokoh di PSBB Proporsional ini bisa saling menguatkan,” katanya. #Humas/Malik Baihaqi