FKUB Tanamkan Toleransi di Pelantikan IPPNU Kota Bogor

Kampanye kerukunan dan toleransi di Kota Bogor menjadi salah satu langkah strategis terciptanya harmoni kehidupan beragama di masyarakat. Dialog dan diskusi terus dikembangkan di berbagai tingkatan.

Diskusi pemajuan toleransi dan kebebasan antar umat beragama digelar oleh Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PC IPPNU) Kota Bogor. Organisasi kepemudaan putri terbesar yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) ini, menggelar diskusi dalam rangkain pelantikan PC IPPNU Kota Bogor Masa Bhakti 2019-2021 di Kantor PC Nahdlatul Ulama, Sempur Kaler, Bogor pada Senin (6/01/2020) lalu.

Diskusi mengundang narasumber Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), H. Hasbulloh, SE, MA, Ek, Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bogor Muhammad Hamzah dan Pengurus PW IPPNU Jawa Barat, Nurul Fathonah. Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi wawasan serta pengetahuan dan pemahaman tentang makna toleransi dalam beragama.

Hadir dalam kegiatan pelantikan tersebut, PCNU Kota Bogor, PMII Kota Bogor, Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Cabang Bogor, (Forum Pemuda Lintas Agama) Formula Kota Bogor, Keluarga Mahasiswa Nadhlatul Ulama (KMNU) Kota Bogor, Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan perwakilan santri dari beberapa pesantren di Kota Bogor.

Dalam diskusi, pengurus FKUB Kota Bogor menyampaikan pemajuan toleransi dan kebebasan beragama di Kota Bogor dalam 3 tahun terakhir. Hasbulloh mengungkapkan, sejatinya Kota bogor adalah kota yang sangat toleran. Ini dibuktikan dengan kehidupan warga dan pemeluk agama Kota Bogor yang bisa hidup bersampingan bersama-sama. “Meski begitu, perlu ada langkah strategis dalam mempromosikan kerukunan dan toleransi di Kota Bogor,” ujar Hasbulloh.

Diantara langkah-langkah strategis yang dimiliki oleh FKUB Kota Bogor adalah mendorong agar nomenklatur toleransi dan kerukunan beragama di Kota Bogor untuk masuk ke RPJMD tahun 2019-2024.

Kedua, mendorong adanya Kampung Model Kerukunan di Kota Bogor, hal ini terlihat bahwa banyak sekali wilayah dan kampung di Kota Bogor yang bisa dijadikan kampung model kerukunan. Ketiga, mendorong terciptanya partisiasi maayarakat dan NGO dalam mempromosikan program-program kerukunan. Keempat, meningkatkan dialog antar tokoh agama dan antar umat beragama, terutama pada tingkatan paling bawah.

Sementara Ketua PMII Kota Bogor memaparkan pendapatnya bahwa toleransi merupakan hal terpenting dalam memperkukuhkan sillaturahmi sesama, terutama di Kota Bogor dan khususnya Indonesia, walau sebagian kecil warga Kota Bogor masih ada yang intoleran.

Begitupun PW IPPNU Jawa Barat memaparkan pentingnya toleransi di tengah zaman milenial yang menempatkan teknologi sebagai tokoh utama. Akibatnya, hubungan sosialisasi menjadi hal yang perlu diperhatikan.

Di bawah organisasi pelajar Nahdliyin ini, diharapkan terbentuk generasi muda Indonesia yang utuh dan berpotensi serta berakhlakul karimah. Selain itu IPPNU merupakan organisasi strategis sebagai sarana perjuangan NU dalam kaderisasi ummat, dan proses kaderisasi merupakan hal yang terpenting demi mencetak pelajar-pelajar NU yang berkompeten.

Pelantikan pengurus ini merupakan acara sakral yang memperkuat utuhnya suatu kepengurusan IPPNU, walau telah melalui berbagai hambatan serta rintangan untuk membangkitkan kembali IPPNU di Kota Bogor.

Resmi dilantik oleh PW IPPNU Jawa Barat, PC IPPNU Kota Bogor Masa Bhakti 2019-2021 borkomitmen untuk kembali memperjuangkan IPPNU di Kota Bogor, demi membentuk kaderisasi pelajar nahdliyin  dan mengamalkan ajaran-ajaran nahdliyin di Kota Bogor.

 “Saya sangat bersyukur serta berterimakasih banyak berkat kerjasamanya kepada seluruh rekanita semua atas terlaksananya pelantikan ini, walau IPPNU belum dikenal luas di Kota Bogor,” ungkap Ketua PC IPPNU Kota Bogor Fitria Anggraeni setelah perlantikan berlangsung. “Kita tidak boleh putus asa untuk kembali bangkitkan nama, marwah, serta semangat IPPNU di Kota Bogor ini, mari kita kembali Belajar, Berjuang, Bertakwa,” tegasnya.

Fitria juga menyimpulkan, dalam diskusi pemajuan toleransi beragama ini IPPNU harus bergerak aktif sesuai perkembangan zaman. Peran organisasi harus mengarah pada penguatan ukhuwah bangsa. “Perkembangan tekhnologi yang kian pesat banyak memunculkan oknum yang tidak bertanggungjawab saat menggunakan media sosial. Isu dengan cepat tersebar, khususnya di kalangan pelajar. Karena itu, IPPNU diharapkan menjadi wadah yang mampu menengahi permasalahan tersebut, guna memperkuat ukhuwah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), khususnya Kota Bogor,” ujarnya. #Malik Baihaqi