FKUB, Bogor – Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan para tokoh agama dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) memiliki peran signifikan dalam upaya mengajak segenap masyarakat untuk tetap taat mematuhi protokol kesehatan di era new normal.
Hal ini disampaikan Menag saat memberi sambutan di gelaran Webinar Nasional Asosiasi FKUB yang mengusung tema Bahaya Covid-19 dan Pencegahannya di Era New Normal, Selasa (21/07/2020) lalu melalui aplikasi Zoom.
“Kepada FKUB tolong dukung pemerintah, ajak tokoh agama sebanyak-banyaknya untuk mengimbau masyarakat agar taat mematuhi protokol kesehatan serta menyakinkan apakah sekolah-sekolah sudah aman dari covid-19,” kata Menag.
Fachrul Razi menyebutkan pesan-pesan yang disampaikan para tokoh agama dan FKUB lebih mudah ditangkap, lebih jelas, dan lebih ikhlas diterima masyarakat.
Webinar Nasional Asosiasi FKUB 2020 ini diisi dengan narasumber Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian serta Ketua Umum FKUB Pengelingsir Agung Putra Sukahet dengan moderator Wakil Ketua FKUB Pdt Lipiyus Biniluk.
Menurut Menag, era new normal sesuai arahan Presiden Jokowi adalah masyarakat yang produktif aman covid. Saat ini ekonomi mulai bergerak pasca sempat lumpuh terdampak Covid-19.
Peduli Pendidikan
Begitu juga dengan lembaga pendidikan dan sekolah yang sudah mulai secara bertahap melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Sebagian sekolah juga ada yang masih menerapkan sistem belajar online.
Kondisi ini belum sepenuhnya baik. Sebab lanjut Menag berdasarkan data yang dilansir Kemenkominfo terdapat 11 ribu desa yang belum memiliki akses internet di Indonesia.
“Saya menegaskan yakinkan dulu sekolah kita aman, guru aman, murid yang masuk juga aman. Jika semua aman maka akan dengan mudah membangun suasana sekolah yang jauh lebih sehat. Termasuk menyesuaikan kegiatan sekolah dengan mematuhi protokol kesehatan,” ujar Menag.
“Pastikan sekolah-sekolah aman dari Covid-19 sebelum dibuka kembali. Ini tidak hanya berlaku bagi sekolah-sekolah anak saja. Tapi juga berlaku di sekolah PNS, Polri, TNI dan sekolah lainnya,” kata Menag.
Terkait memasuki era normal baru khususnya bagi lembaga pendidikan, pemerintah memberikan bantuan kepada sekolah-sekolah dan pondok pesantren termasuk program perbaikan MCK dan membantu pengadaan sarana cuci tangan di setiap sekolah.
Menag menambahkan Covid tidak mengenal agama. Ia bisa menyentuh siapa saja tanpa memandang agama dan latar belakang. Begitu juga dalam menghadapi Covid-19 ini semua orang bekerjasama tanpa melihat agama dan latar.
“Jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan agar Covid-19 hilang dari bumi Indonesia. Salam rukun, rukun, rukun,” ujar Menag.
Kerukunan Sosial
Senada, Mendagri Tito Karnavian juga meminta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) membantu sosialisasi protokol pencegahan Covid-19 di masyarakat.
“Jadikan ini momentum kita menghadapi musuh bersama, sehingga kerukunan sosial kita akan semakin kuat. Tolong disampaikan info-info yang kami sampaikan ini dengan cara bapak-bapak masing-masing karena budaya negara kita ini sangat menghormati tokoh-tokoh agama,” urainya.
Menurut Mendagri, pertemuan dengan FKUB itu penting sekali artinya, karena dapat menjadi momentum bagi dirinya merekatkan diri dengan para tokoh-tokoh agama yang dihormati masyarakat.
Bahkan, untuk hadir dalam seminar daring itu, Mendagri mengaku sampai meminta izin Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD karena ada acara yang digelar olehnya.
“Saya minta izin ke bapak Menkopolhukam, ingin berbicara kepada FKUB pak. Karena FKUB ini sangat penting sekali. Ini tokoh, masyarakat kita sangat hormat kepada tokoh agama,” katanya
Mendagri merasa perlu baginya meminta tokoh-tokoh agama di FKUB untuk berbicara kepada umatnya, membangun kesadaran sosial.
Menyikap webinar itu, Sekretaris FKUB Kota Bogor, H. Hasbulloh Ghazali, S.E, M.Ek menambahkan, FKUB Kota Bogor sudah bergerak dan bersinergi dengan Pemerintah Kota Bogor. “Salah satunya adalah menjadikan rumah ibadah menjadi tempat solusi bagi masyarakat di tengah perlawanan terhadap pandemi Covid-19,” ujar Hasbulloh.
Ia mengungkapkan sinergitas FKUB Kota Bogor dengan pemerintah dan tokoh agama menjadi kunci dalam menghadapi kondisi pandemik Covid-19 di Kota Bogor. “Kami punya landasan utama, pertama landasan toleransi, landasan kebersamaan dan landasan kerukunan. Landasan ini yang dijadikan dasar FKUB untuk terus berkomunikasi dengan tokoh agama di Kota Bogor,” terangnya.
Hasbulloh menyampaikan, para pengurus rumah ibadah menjadi kunci utama pemberlakuan ibadah di masa kenormalan baru. “Branchmarking yang sudah ada penting untuk kita jaga dan dijalankan. Para pengurus rumah ibadah tentu memiliki upaya dan cara masing-masing agar berbagai tolok ukur, acuan prosedur kesehatan serta edukasi dan pemahaman dapat dijalankan oleh ummat,” komentar Hasbulloh. (Net/Malik Baihaqi)